Arsitektur Kubah Masjid
Masjid merupakan tempat suci yang digunakan oleh umat islam untuk melakukan ibadah sholat lima waktu maupun sholat jum’at. Salah satu ciri khas yang terdapat pada sebuah masjid ialah kubah. Arsitektur kubah merupakan salah satu bangunan pada masjid yang terletak di bagian atas bangunan masjid. Umumnya berbentuk setengah lingkaran dengan ornamen serta corak dan warna yang akan membuat tampilan masjid menjadi lebih indah.
Umumnya bentuk kubah di berbagai negara tidak mempunyai perbedaan bentuk yang signifikan. Namun, dilihat dari corak dan warna di setiap wilayah berbeda – beda ini merupakan salah satu ciri khas dari setiap wilayah tersebut. Ini terjadi karena faktor dari percampuran budaya di dalamnya, karena pada dasarnya, kubah pada masjid bukan berasal dari budaya islam.
Sejarah penggunaan Kubah pada Masjid
Awalnya kubah dalam masjid merupakan bangunan yang berasal dari bangsa Romawi. Kubah diiperkirakan sudah ada sejak tahun 100 masehi. Pada saat itu bangsa Romawi menggunakan kubah yang difungsikan pada bangunan kuil agung mereka.
Contoh peninggalan bangunan yang menggunakan kubah pada masa itu ialah gereja yang berada di daerah Istanbul, Turki dan Hangia Irene. Konstuksi bangunan tersebut menggunakan kubah dengan gaya berarsitektur Byzantium. Namun bangunan awal yang menggunakan kubah terletak di daerah Pantheon, Roma, Itali yang pada saat itu menggunakan atap kubah yang terbuat dari beton yang dibuat pada tahun 21 masehi. Dari sinilah perkembangan kubah terus berkembang sampai pada era Kekaisaran Byzantium di abad ke-4.
Perkembangan kubah dari bangsa Romawi tersebut mulai dikembangkan langsung oleh para arsitek di zaman Byzantium. Peningkatan kubah mulai meluas dan pada akhirnya sampai di Negara Arab serta terus menyebar ke seluruh pelosok dunia. Sampai di Negara Arab sekitar tahun 1453, di mana saat itu Kekaisaran Konstantinopel jatuh ke tangan kesultanan islam Ottoman. Pada era Kesultanan Ottoman yang dipimpin oleh sultan Mehmed II ini mayoritas bangunan di wilayah tersebut menggunakan kubah yang menerapkan system adopsi dengan teknik pendentive.
Masjid berkubah yang dibangun oleh arsitek terkenal bernama Manar Sinan di era ini yaitu Masjid Suleymania pada tahun 1550 -1557. Pembuatan masjid ini terinspirasi dari bangunan Blue Masque (Sultan Ahmet Mosque).
Perkembangan bangunan Kubah di Dunia
Di saat perkembangannya kubah mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Terkadang bentuk dari kubah disesuaikan dengan adat dan budaya dari setiap daerah dan wilayah. Seperti halnya kata kubah sendiri berasal dari bahasa latin “Domus” berarti rumah. Sedangkan kubah di Indonesia berasal dari bahasa Suriah yaitu “Qubba” yang dipopulerkan di Negara Arab. Bentuk dari qubba yakni bangunan setengah lingkaran.
Dalam sejarah islam bangunan masjid pertama yang menggunakan qubba berada di daerah Yerussalem, Palestina di antara tahun 685 M sampai 691 M oleh Khalifah Abdul Malik Bin Marwan dari dinasti Ummaiyah. Bangunan masjid tersebut disebut dengan Masjid Qubbat as-Sakhrah. Pembangunan masjid dilakukan pada saat Yerussalem jatuh ke tangan kekuasaan Islam yakni pada era Khalifah Umar Bin Khattab.
Bangunan masjid ini terletak di tengah – tengah kompleks al-Haram assy-Syarif dan masjid Al-Aqsa tepatnya di pusat kota Yerussalem. Pembangunan masjid ini dilakukan setengah tahun kemudian setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW. Kemudian di beberapa tahun selanjutnya, Masjid Nabawi yang dibangun langsung oleh Nabi Muhammad SAW pada 662 M (1 Hijjriyah) di bangun dan dibentuk kembali ketika masa kepemimpinan Al-Wahid Bin Abdul Malik yang pada saat itu menjabat sebagai Gubernur di Madina.
Renovasi Masjid Nabawi dimulai pada tahun 88 Hijjriyah hingga 91 Hijjriyah. Banyak sekali perubahan dari Masjid Nabawi setelah dilakukan renovasi, Mulai dari adanya 4 menara di setiap sisinya, mihrab yang dihias dengan indah, dinding masjid yang dilapisi oleh batu marmer, dihias dengan emas dan berbagai mozaik. Tetapi, perubahan yang terlihat begitu jelas adalah adanya bangunan kubah yang hampir terpasang di setiap bangunan masjid.
Awal munculnya Kubah di Indonesia
Di daerah Indonesia, kubah muncul pada abad ke-18, bahkan perkembangan kubah di daerah jawa baru muncul pada pertengahan abad ke-20 M. Di Indonesia, terutama di daerah jawa, masjid pada awalnya tidak menggunakan kubah, namun hanya membentuk bangunan sederhana yang minimalis dan berundak – undak karena masih mengikuti budaya sebelum datangnya islam ke Indonesia, seperti menggunakan bentuk yang biasanya di gunakan pada bangunan kuil Hindhu.
Kubah di era modern
Pada era modern, kubah bentuknya masih sama seperti sebelumnya hanya saja material yang digunakan dalam pembangunan kubahnya yang berubah. Karena dengan seiringnya perkembangan zaman inovasi baru yang diciptakan lebih bervareasi dan lebih mudah dalam pengaplikasiannya. Macam – macam material kubah yang sering digunakan ialah Beton, Galvalum, Stainless steel, Enamel dan GRC.
Demikian penjelasan yang dapat disampaikan mengenai sejarah bangunan Kubah pada masjid. Apabila anda berminat membangun Kubah khususnya Kubah GRC untuk digunakan pada bangunan anda, anda bisa hubungi kami. Merupakan jasa cetak GRC dengan motif dan bentuk custom, kami siap melayani anda dengan sepenuh hati dan akan memberikan hasil produk yang memuaskan dan terjamin kualitasnya.